JAKARTA - Pengelola Liga Primer Indonesia (LPI) berusaha memegang komitmen untuk menghadirkan wasit asing dalam pertandingan di bawahnya. Meski LPI sudah berjalan di pekan keempat, Jubir LPI Abi Hasantoso masih optimistis pertandingan LPI bakal dipimpin oleh wasit asing.
"Kami berharap bulan depan (Februari akhir) sudah ada wasit asing," terangnya. Soal keterlambatan yang sejauh ini terjadi, Abi menyebut kendala pengurusan dokumen seperti Kitas (kartu izin tinggal sementara) menjadi penyebabnya. Namun, ada lima wasit asing yang sejatinya sudah membereskan urusan dokumennya.
Kelima wasit tersebut direncanakan akan bergabung bersama 15 wasit lain yang sedang mengurus dokumen. Sebenarnya, lanjut Abi, pengelola LPI telah menggaet 20 wasit asal Eropa. Sayang, nama dan asal negara para pengadil yang bersangkutan masih dirahasiakan. Abi tak ingin proses masuknya wasit tersebut di LPI terganggu oleh pihak luar.
"Yang pasti mereka adalah wasit-wasit yang baru pensiun. Di antaranya berusia sekitar 45 tahun plus beberapa bulan," papar Abi. Dia menjelaskan bahwa usia 45 tahun menjadi batas maksimal usia wasit menurut aturan FIFA.
Sebenarnya, kebutuhan akan wasit asing di kancah LPI tidak dirasakan mendesak oleh klub peserta. Mereka tampak sudah puas dengan performa para pengadil yang rata-rata jebolan dari kompetisi di bawah PT Liga Indonesia. Termasuk pada pertandingan antara Persebaya melawan Bogor Raya (20/1) lalu, kedua tim sepakat menyebut wasit cukup memuaskan.
"Wasit cukup maksimal memimpin pertandingan hari ini," kata Masferi Kasim ketika disinggung soal kepemimpinan wasit Muchlis Alifathoni (Semarang). Di sisi lain, pelatih Persebaya Aji Santoso juga menilai performa wasit cukup memuaskan. Kata Aji, wasit di LPI menggunakan standar tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Dengan kata lain, Aji masih percaya dengan kualitas wasit lokal yang selama ini memimpin laga LPI. "Saya masih yakin dengan kualitas wasit lokal. Mereka sebenarnya cukup bagus," terangnya.
Ketika LPI belum bergulir, pengelola LPI sempat berjanji bakal mendatangkan wasit asing di kompetisi mereka. Saat itu mereka menyebut aspek kejujuran menjadi pertimbangan utama wasit asing didatangkan. Namun, ide tersebut belum terbukti.
"Kami berharap bulan depan (Februari akhir) sudah ada wasit asing," terangnya. Soal keterlambatan yang sejauh ini terjadi, Abi menyebut kendala pengurusan dokumen seperti Kitas (kartu izin tinggal sementara) menjadi penyebabnya. Namun, ada lima wasit asing yang sejatinya sudah membereskan urusan dokumennya.
Kelima wasit tersebut direncanakan akan bergabung bersama 15 wasit lain yang sedang mengurus dokumen. Sebenarnya, lanjut Abi, pengelola LPI telah menggaet 20 wasit asal Eropa. Sayang, nama dan asal negara para pengadil yang bersangkutan masih dirahasiakan. Abi tak ingin proses masuknya wasit tersebut di LPI terganggu oleh pihak luar.
"Yang pasti mereka adalah wasit-wasit yang baru pensiun. Di antaranya berusia sekitar 45 tahun plus beberapa bulan," papar Abi. Dia menjelaskan bahwa usia 45 tahun menjadi batas maksimal usia wasit menurut aturan FIFA.
Sebenarnya, kebutuhan akan wasit asing di kancah LPI tidak dirasakan mendesak oleh klub peserta. Mereka tampak sudah puas dengan performa para pengadil yang rata-rata jebolan dari kompetisi di bawah PT Liga Indonesia. Termasuk pada pertandingan antara Persebaya melawan Bogor Raya (20/1) lalu, kedua tim sepakat menyebut wasit cukup memuaskan.
"Wasit cukup maksimal memimpin pertandingan hari ini," kata Masferi Kasim ketika disinggung soal kepemimpinan wasit Muchlis Alifathoni (Semarang). Di sisi lain, pelatih Persebaya Aji Santoso juga menilai performa wasit cukup memuaskan. Kata Aji, wasit di LPI menggunakan standar tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Dengan kata lain, Aji masih percaya dengan kualitas wasit lokal yang selama ini memimpin laga LPI. "Saya masih yakin dengan kualitas wasit lokal. Mereka sebenarnya cukup bagus," terangnya.
Ketika LPI belum bergulir, pengelola LPI sempat berjanji bakal mendatangkan wasit asing di kompetisi mereka. Saat itu mereka menyebut aspek kejujuran menjadi pertimbangan utama wasit asing didatangkan. Namun, ide tersebut belum terbukti.
No comments:
Post a Comment