Badan SAR
Nasional akan menindaklanjuti pengakuan
nelayan yang melihat jatuhnya pesawat
bersamaan dengan hilangnya Malaysia Airlines
MH370 di perairan Peureulak, Kabupaten Aceh
Timur, Provinsi Aceh, setelah adanya analisa
dan investigasi akurat dari pihak terkait.
"Kalau memang sudah ada analisa dan
investigasi akurat pihak berwenang tentang
kebenaran informasi bahwa ada dugaan
pesawat MAS jatuh di perairan Peureulak,
maka kita siap bergerak untuk melakukan
pencarian," kata Kepala Basarnas Aceh Budi
Cahyadi di Banda Aceh, Selasa.
Sebelumnya diberitakan, ada sejumlah nelayan
asal Aceh Timur dan Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara melihat pesawat jatuh di
perairan Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (8/3).
Hari itu bersamaan dengan hilangnya pesawat
Malaysia Airlines MH370 tak lama setelah "take
off" dari Bandara Kuala Lumpur menuju
Beijing. Namun, para nelayan itu tidak bisa
memastikan apa jenis pesawat yang nahas itu.
Panglima Laot Seunuddon, Kabupaten Aceh
Utara, Amir Yusuf seperti yang diberitakan
media lokal Aceh, Senin (17/3) menyebutkan,
tiga nelayan asal daerahnya mengaku ada
melihat sebuah pesawat jatuh di perairan
Peureulak, pada Sabtu (8/3) lalu saat mereka
melaut.
"Pesawat itu jatuh siang hari, lokasi jatuhnya
tak jauh dari tempat mereka memancing.
Mereka yakin bahwa yang jatuh itu adalah
pesawat terbang, bukan benda lain," ujar Amir
mengutip keterangan ketiga nelayan itu.
Sementara itu, sekelompok nelayan di
Kabupaten Langkat mengaku telah melihat
sebuah pesawat yang jatuh di laut yang diduga
adalah pesawat Malaysia Airlines bernomor
penerbangan MH370.
Seperti yang disiarkan televisi berita nasional,
awalnya, mereka tidak tahu-menahu tentang
adanya pesawat yang jatuh. Setelah kembali ke
daratan usai melaut, mereka baru mengetahui
bahwa ada pesawat Malaysia Airlines (MAS)
yang hilang.
Salah satu nelayan, Hendra menerangkan, pada
9 Maret 2014 pukul 11.28 WIB, mereka melihat
sebuah pesawat berwarna putih melintas di
udara.
"Pesawat tersebut kemudian berputar-putar
semakin rendah. Pada putaran kedua, pesawat
mengeluarkan asap di bagian kanan belakang
dan terbang dalam kondisi miring ke kiri.
Sesaat kemudian, pesawat semakin merendah
dan hilang dari pandangan," jelasnya.
Selanjutnya Budi Cahyadi menyatakan,
pihaknya berharap pihak terkait segera
melakukan investigasi dan menganalisasi
pengakuan dari para nelayan tersebut,
sehingga ditemukan informasi yang akurat
tentang keberadaan jatuhnya pesawat
tersebut.
"Kalau memang informasi itu benar, maka saya
rasa bukan kita saja yang akan bergerak,
mungkin tim dari 21 negara lainnya akan ikut
membantu melakukan pencarian pesawat
nahas tersebut," katanya.
Basarnas telah menghentikan sementara
pencarian sementara pesawat MAS MH370 di
kawasan perairan laut Selat Malaka dan
Samudera Hindia, setelah melakukan
pencarian selama tujuh hari sejak 11 Maret
2014.
"Untuk sementara pencarian pesawat MAS
MH370 kami hentikan, sambil menunggu
petunjuk selanjutnya dari Basarnas Pusat dan
Pemerintah Malaysia," kata Budi Cahyadi.
Menurutnya, kapal Basarnas KN Purworejo 101
untuk sementara siaga di Pelabuhan Ulee Lheu,
Banda Aceh dan helikopter Basarnas HR1522 di
Bandara Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda.
Ia mengatakan selama pencarian, tim Basarnas
dengan menggunakan tiga kapal, satu
helikopter dan 90 personel tidak ada temuan
apapun.
"Jadi, selama pencarian yang banyak kami
temukan hanya rumpon milik nelayan.
Meskipun menunggu perintah, kami juga akan
menerima informasi dari seluruh pihak terkait
pesawat MAS MH370 yang hilang sejak 8 Maret
2014," katanya.
Selain kapal KN Purworejo 101, Basarnas juga
mengerahkan Kapal Basarnas KN208 untuk
membantu pencarian pesawat yang membawa
227 penumpang dan 12 awak dari Malaysia
tujuan Beijing, China.
Ia menyebutkan, tim Basarnas sejak tujuh hari
terakhir telah mengelilingi lebih dari 2.000 mil
laut Selat Malaka dan Samudera Hindia untuk
mencari pesawat nahas tersebut.
"Pencarian sudah dilakukan di kawasan zona
ekonomi eksklusif (ZEE) hingga hampir di
wilayah yang berbatasan dengan Thailand dan
Pulau Andaman," katanya.
Sumber : antaranews
No comments:
Post a Comment