Tuesday 18 March 2014

Polri selidiki kemungkinan AKBP Pamudji bunuh diri


"Masih didalami yah pemeriksaannya karena
kan di situ, hanya berdua dengan anggotanya,
yang Brigadir S itu. Jadi sementara ini masih
kita kroscek penjelasan tentang kondisi yang
ada. Apakah ini bunuh diri. Apakah ini reaksi
lain dari anggota, masih belum selesai
pemeriksaannya. Kita masih lengkapi alat
bukti," ujar Boy saat menghadiri Jakarta
International Defence Dialogue (JIDD) 2014 di
Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu
(19/8).
Saat ini, polisi masih mencari pelaku
penembakan yang menyebabkan tewasnya
AKBP Pamudji di ruang piket Pelayanan
Masyarakat (Yanma). Apakah penembakan itu
dilakukan dirinya sendiri, atau memang
ditembak oleh Brigadir Susanto.
"Ya, jadi sekarang ini pertama kita bicara ke
arah konflik dulu, karena kita ingin buktikan
siapa pelakunya? Apakah pelakunya korban
sendiri atau anggota. Setelah itu, baru kita
dalami motifnya," tandasnya.
Boy mengaku belum memastikan apakah
Brigadir Susanto memiliki kelainan terhadap
emosinya atau tidak. Akan tetapi, berdasarkan
kesimpulan sementara, tim penyidik
menemukan alat bukti yang digunakan untuk
menghilangkan nyawa Pamudji di lokasi
kejadian, yakni pistol yang diyakini milik
Susanto.
"Saya belum bisa pastikan karena kan kita
perlu kesaksian, dua alat bukti. Apalagi
mereka hanya berdua, antara Kayanma dengan
anggota. Apakah Kayanmanya yang pinjam
senjata Susanto atau Susantonya yang pegang
senjatanya. Kesimpulannya belum ke situ, tapi
memang korban terkena tembakan dan
senjatanya tergeletak," pungkasnya.
Senada dengan Boy, Kabag Penum Mabes Polri
Kombes Agus rianto menyatakan, informasi
yang baru didapat sejauh ini, Pamuji
melakukan bunuh diri. Namun hal itu masih
dalam tahap proses.
"Karena informasi yang kita dapat yang
bersangkutan (Pamudji) melakukan bunuh
diri. Tapi, Itu masih informasi, itu masih
proses. Informasi itu dari keterangan anggota
Brigadir Susanto," kata Agus saat jumpa pers
di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/3).
Sumber : Merdeka.com

No comments:

Post a Comment